One held mode xiaomi redmi note 4

Utak-atik android xiaomi tidak sengaja ketemu menu "one held mode". Ya mode dimana layar hp bisa jadi lebih kecil tampilan menu agar dapat dioperasikan dengan mudah saat tidak memungkinkan menggunakan kedua tangan saat operasikan hp.

Spesifikasi redmi note 4

Pas dicoba setting tidak berhasil?
Coba browsing banyak info tapi kenapa tidak bisa juga?.  Malah ada forum yang cerita ada firmware verse tertentu yang belum stabil? ,  semoga tidak terjadi dengan redmi note 4 saya 😁.

Lanjut browsing akhirnya ketemu tips yang mengatakan lakukan swap agak cepat. Langsung di test tidak juga bisa,  akhirnya saya ulang-ulang.. Eh berhasil 👍😀

Langkah settingan :

1. Buka menu setting.
2. Cari additional setting.


3. Pilih menu one held.


Jadi bisa saya artikan jika tombol aktif maka saat menu one held akan diaktifkan akan ditanya dulu oleh system (notifikasi)  dan sebaliknya.  Jadi tidak berarti status off = tidak aktif atau status on = aktif.

Dari hal ini tampak jelas perkembangan teknologi android maju sangat cepat,  sebelumnya saya menggunakan microsoft phone lumia 430. Jika saya bandingkan sangat jauh ketinggalan dibanding android.
Belum lagi


Bigger Diego

Tidak terasa Diego alias Digo (anak-anak suka sebut "digo") sudah tambah besar, tidak tahu apakah jika besar jadi lebih tenang atau sama saja lincah dan suka berisik 😫..

Karena rencana pindah kerja ke luar kota sepertinya bakal kesulitan keluarga merawat Digo nya 😢...
Bawa jalan-jalan sore karena jika tidak biasanya Digo akan ribut 😂,  kebelet pipis dan pup.

Cari waktu luang akhirnya Digo diboyong ke luar kota bareng sama-sama naik mobil dari Padang -  Padang panjang.
Baru terasa benar Digo sudah besar tidak muat lagi duduk di kursi depan,  sempit dan body nya tidak seperti dulu waktu masih kecil.
Tidak hati-hati Digo gelisah geser sana-sini jadi kacau 😰 konsentrasi terganggu mengemudi. Its bigger now my 😁

Di perjalanan terpaksa stop dulu,  mungkin Digo ingin pup atau pipis.  Eh ternyata iya bawa jalan sebentar Digo langsung lepaskan kebeletnya.

Perjalanan lanjut Digo sempat mengonggong kesal karena kita dibelakang truck besar dengam suara decit bising bikin sakit telinga,  mungkin Digo nya kesal dan takut.

Akhirnya sampai di tujuan rumah ortu Padang panjang.
Semoga Digo bisa lebih tenang bisa bermain di area yang lebih luas tidak seperti komplek perumahan di Padang,  sempit.



Surat Ahok (Terpidana Penista Islam)

Mantan Gubernur yang gencar memperjuangkan kepentingan rakyat kecil, anti korupsi. Bergelut dengan dunia politik Indonesia, melalui pidatonya di kepulauan seribu yang menyinggung ayat dalam Alquran surat Almaidah. Gelombang protes datang dari seluruh daerah, ada yang pro tidak sedikit yang kontra.

Akhirnya sang Gubernur divonis 2 Tahun penjara, hal ini juga disambut dengan protes dengan cara damai dengan aksi "karangan bunga", "1.000 lilin perdamaian".

Dari dalam tahanan sang Gubernur mengirim pesan kepada para pendukungnya, berikut kutipan suratnya ;

Rumah Tahanan Depok,
Minggu 21 mei 2017

Kepada para relawan dan pendukung Ahok yang saya cintai, semua mereka yang telah menjalankan proses demokrasi di manapun berada.
Saya telah banyak berpikir tentang kejadian yang saya alami. Saya mau berterima kasih kepada saudara-saudara yang terus mendukung saya dalam doa. Kiriman bunga, makanan, kartu ucapan, surat, buku-buku bahkan berkumpul dengan menyalakan lilin.
Saya tahu tidak mudah bagi saudara menerima kenyataan seperti ini. Apalagi saya. Tetapi saya telah belajar mengampuni dan menerima semua ini. Jika untuk kebaikan kita dalam berbangsa dan bernegara.
Alangkah ruginya warga DKI dari sisi kemacetan dan kerugian ekonomi. Akibat adanya unjuk rasa yang mengganggu lalu lintas, tidaklah tepat saling unjuk rasa dan demo dalam proses yang saya alami saat ini. Saya khawatir banyak pihak akan menunggangi jika para relawan unjuk rasa, apalagi benturan dengan pihak lawan yang tidak suka dengan perjuangan kita.
Terima kasih telah melakukan unjuk rasa yang taat aturan dan menyalakan lilin perjuangan konstitusi ditegakkan di NKRI dengan Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.
Mari kita tunjukkan bahwa kita percaya, Tuhan tetap berdaulat dan memegang kendali sejarah setiap bangsa. Kita tunjukkan bahwa kita adalah orang yang beriman kepada Tuhan YME, pasti mengasihi sesama manusia, pasti menegakkan kebenaran dan keadilan bagi sesama manusia.
Gusti Ora Sare..
Put your hope in the Lord now and always. Mazmur 131 ayat 3.
Kalau dalam iman saya, saya katakan: The Lord will work out his plans for my life, Mazmur 138 ayat 8a

Ahok BTP.

Kebenaran dan Kenyataan

Halo semua nya... Selamat pagi, selamat hari Minggu. Kebetulan sambil baca-baca medsos, efek informasi yang luar biasa, membuat orang dengan tingkat IQ rendah sampai dengan level professor saling komentar, bahkan saling menghujat.

Share artikel menjadi sangat mudah, dan artikel palsu, imitasi dan asli pun bertebaran dimana-mana. Kembali ke judul posting ini "Kebenaran dan Kenyataan". Apakah Kebenaran yang jadi nyata? atau Kenyataan sekarang yang terjadi, itulah kebenarannya?

Efek teknologi mungkin itu sebagian yang dibilang orang, tapi jika direnungkan sebenarnya inilah masa dimana seolah-olah kebenaran dan kejahatan sulit dibedakan. Kalau tidak salah ada Kitab agama yang menulis bahwa tanda-tanda akhir jaman seperti akan ada perang saudara, perang antar negara dan benua, bencana alam dimana-mana penyakit muncul dimana-mana dan kondisi dimana seolah-olah kebenaran menjadi sulit dibedakan dengan kejahat (istilah tipu muslihat).

Coba renungkan dalam kondisi itu terjadi dimanakah solusinya, chaos happend?!. Kekacauan massal..., bagaimana jika terjadi di seluruh negara, dunia..?
Disinilah intinya kita kembali ke Dia sang Pencipta, Allah.
Iman, ya iman manusia dapat menjadi sumber kekacauan dengan pemahamannya yang berbeda-beda.

Saya jadi teringat suatu ajaran yang mengajak kita mengasihi, mengampuni lawan dan sadarlah sejak nabi Adam manusia telah jatuh ke dalam dosa.
Harusnya ada penyesalan (tobat), rasa malu kepada Pencipta, apalagi sesama manusia kita sama-sama berdosa.

Seperti kasus penghinaan atau penodaan agama, dengan tersangka Ahok seorang gubernur yang telah berusaha memperjuangkan kepentingan orang banyak, rakyat miskin. Tetapi semua kerja nyatanya jadi tidak ada apa-apanya karena bersinggungan dengan tuduhan penistaan agama.

Sementara apakah makna sebuah iman kita?, jika kita hanya sibuk mengagungkan Tuhan, berdoa khusuk, sementara kita lupa dengan sekitar kita, sehingga kita lupa bahwa Tuhan tidak hanya menciptakan satu manusia. Milyaran manusia tercipta di bumi ini. Beragam suku dan bangsa tetapi semua adalah sama. Sebagai sesama manusia, umat beragama seharusnya kembali ke ajaran Nya.
Saya yakin tidak ada agama pun didunia ini yang mengajarkan untuk berbuat jahat kepada orang lain.

Jadi mengapa hal ini bisa terjadi, apakah karena Politik, yang demi kepentingannya menggunakan segala cara dan mempermainkan iman umat manusia? Menebar isu, memancing amarah... Sungguh ironis...

Marilah sama-sama renungkan lagi, berdoa perdalam iman kita sesuai agama kepercayaan kita masing-masing agar kita tidak jatuh ke dalam hasutan iblis yang bisa menyerupai malaikat.
Mari kita rakyat Indonesia Raya bangun negri ini dalam kekayaan dan keanekaragaman, bukan perpecahan.



Diego - Anjing yang tidak mau diam

Halo sobat penggemar pet anjing, terutama anjing jenis non ras alias kampung, masih ingat dengan Diego anjing  peliharaan ku 😄 ?, yang bikin pusing adalah semakin tumbuh  besar anjingnya makin liar, suka lari ke sana-sini 🙄 😥..??!!, dan hobby menggigit segala sesuatu barang di sekitar. Baik rumah sarang yang sudah dibuatkan untuk nya, dari dinding alas tidurnya juga habis dirusak.


Saat dibawa jalan-jalan juga kok kayak bawa anjing besar ya?  tenaganya narik kuat 😥 padahal masih muda teenager 😄 . Malah serasa bukan kita yang bawa anjingya, tapi anjing yang bawa tuannya haha...



Kalau diajak bermain selalu suka menggigit, memang pelan tapi kadang sakit juga belum cakarannya sampai baret-baret tangan dan kaki kita.

Pernah dilepas waduh apakah karena kegirangan, lari nya sangat kencang seperti pacu kuda. Seru juga lihatnya 😄, walau posisinya agak jauh pas dipanggil namanya “Diego!” langsung lari secepat kilat dan langsung menerjang kita 😅.

Memang kondisi seharian anjingnya dibawa jalan hanya sekitar komplek saja. Pagi dan malam dan selama hari kerja hanya ditinggal di rumah sendirian.

Dan responnya sangat peka dengan benda asing bergerak bahkan setiap orang asing atau teman yang berkunjung pasti heboh menggonggong terus meskipun sudah diteriakkan " diego diam!"


Bagi teman-teman yang punya pengalaman, tips boleh dishare 😅..thanks . Salam dogs lover...✌

Anjing Kampung

Ingin memiliki piaraan anjing, anjing ras tentunya menarik. Tapi selain harga yg tdk terjangkau perawatannya juga tentu tidaklah murah.

Ceritanya ketika  kebetulan pas main ke rumah org tua , kebetulan ada anjing yang baru beranak ya sudah sekalian diboyong saja 😄.

Kesepian...

Diego dengan telianga besarnya
Hari pertama si anak anjing ternyata suka rewel, mungkin ingat induknya dan kesepian.
Apalagi di rumah kami semua tidak ada di rumah dari pagi sampai magrib. Kami orang tua bekerja dan anak-anak pergi sekolah sehingga rumah kosong, tinggallah si anak anjing sendirian.


Yang unik mungkin karena kesepian si anak anjing malah sangat dekat dengan kita yang merawat nya, malah sifatnya jadi seperti manusia, jika ditinggal selalu menurut kadang rewel. Dan kadang ribut jika mendengar suara orang, tapi tidak kelihatan orangnya.


Sekalian mulai dilatih kecil-kecilan dengan cara bermain dengan benda-benda, seperti kayu untuk mainannya.
Setiap mau diberi makan, disuruh duduk dulu 😄. Sekarang jadi bisa kalau disuruh duduk dia ngerti dan duduk 😃👍


Istri saya bilang nama dibuat doggy saja, tapi menurut saya kurang pas (selain "doggy" artinya kan anak anjing 😄), bagaimana  nanti kalau anjing sudah besar masak namanya masih anak anjing, saya bilang beri nama "deigo" saja 😁..(jadi mirip nama orang).


Untuk jenis anjingnya saya tidak tahu jelas, jenis anjing campuran apa atau mirip jenis apa. Barangkali ada teman-teman yang tahu, terutama teman-teman pecinta anjing boleh dishare 😉, berbagi informasi.

Sekian dulu ya, semoga si Diego bisa tumbuh besar nantinya dan jadi sahabat kami sekeluarga.

Pantai Carlos Padang

Hari libur, ya hari off kerja mumpung tanggal merah setelah sehari-hari sibuk aktifitas kerja tidak ada salahnya berlibur. Jaman sekarang jika berbicara libur mungkin tidak seperti dulu ketika banyak keindahan alam dapat dinikmati tanpa harus mengeluarkan dana.

Untuk diketahui teman-teman khususnya yang berdomisili di Padang, pantai Carlos tentu tidak asing. Tapi bagi yang tidak berdomisili di Padang mungkin artikel ini bisa sebagai informasi bagi teman-teman yang belum tahu.
Pantai Carlos memiliki keunikan tersendiri, mulai dari lokasi pantai yang terbilang kecil tapi nyaman karena tidak terlalu ramai pengunjung.

Kondisi pantai yang kecil membuat kondisi pantai cukup bersih, maklum area kecil jadi mudah dalam hal kebersihan. Setahu saya pantai ini dikelola oleh keluarga Carlos serta kerabatnya. Konon keluarga Carlos ada turunan asing juga, sehingga punya kepedulian akan pariwisata. Mungkin kalau penduduk asli tidak akan kepikiran untuk mengembangkan atau memberdayakan lokasi jadi tempat wisata.

Tindakan keluarga Carlos ini perlu dihargai karena menambah promosi Indonesia akan keindahan alamnya, terutama kota Padang.
Untuk mencapai lokasi dari kota Padang dapat dicapai melalui jalan raya arah ke Teluk Bayur.
Karena lokasi yang berada di tepi jalan raya jika dari arah Padang posisi pantai berada pada sebelah kiri.

Lokasi pantai Carlos

Suasana pantai sangat asri dengan lokasi yang berupa teluk seperti yang nampak pada mapping. Kadi pantai bisa dibilang aman, jauh dari bahaya ombak besar dari samudra ombak yang ada cendrung stabil.

Adanya pepohonan membuat udara sejuk, serta omzet masuk yang tidak formal hanya bayar insert masuk 1 mobil Rp. 20.000,- sudah termasuk biaya parkir. Di sana juga menyediakan losmen bagi wisatawan yang ingin bermalam. Ada cafe sederhana, serta menyediakan makanan dan minuman ringan. Dan kita bebas mau berapa lama berada di pantai, sangat fleksibel.

Pengelola pantai Carlos sebenarnya lebih fokus melayani para wisatawan yang ingin berlibur ke pulau-pulau kecil seperti pulau sirandah, dimana paket liburannya sudah termasuk antar jemput ke pulau dan makan minum selama rekreasi.

Pemandangan dari tepi pantai yang teduh

Rerimbunan pohon di pasir pantai

Sambil menikmati suasana pantai, kita juga masih melihat akhifitas nelayan setempat yaitu menangkap ikat dengan cara dijala yang disebut Pukat. Bebarapa nelayan secara berkelompok membentangkan jala besar dari tepi pantai secara memutar kemudian kembali lagi ke tepi pantai.

Setelah dibiarkan beberapa saat kemudian jala pukat ditarik bersama-sama secara perlahan. Sepertinya saat itu kurang bagus hasil tangkapan karena jumlahnya sedikit dan ikan nya juga kecil-kecil. Dan masyarakat serta pengunjung juga antusias berniat untuk membeli karena tentu ikan nya baru ditangkap jadi pasti segar berbeda dengan yang dijual di pasar.

Nelayan menarik pukat


Demikianlah pengalaman ku bersama keluarga menikmati hari libur bersama. Masih teringat kebahagiaan anak-anak main di pantai Carlos..

Anak-anak bermain air laut

Sejarah Marga Suku Batak


TAROMBO BATAK

SI Raja Batak pada mulanya mempunyai 2 orang putra yaitu :

  1. Guru Tatea Bulan dan
  2. Raja Isombaon.
1.) GURU TATEA BULAN :

    Dari istrinya yang bernama Si Boru Baso Burning, Guru Tatea         Bulan memperoleh 5 orang putra dan 4 orang putri, yaitu :

  5 Putra (sesuai urutan) :

  1. Raja Uti (atau sering disebut Si Raja Biak-biak, Raja Sigumeleng-geleng), tanpa keturunan.
  2. Tuan Sariburaja (keturunannya Pasaribu).
  3. Limbong Mulana (keturunannya Limbong).
  4. Sagala Raja (keturunannya Sagala).
  5. Silau Raja (keturunannnya Malau, Manik, Ambarita dan Gurning).

   4 Putri :

  1. Si Boru Pareme (kawin dengan Tuan Sariburaja, ibotona).
  2. Si Boru Anting Sabungan, kawin dengan Tuan Sorimangaraja, putra Raja Isombaon.
  3. Si Boru Biding Laut.
  4. Si Boru Nan Tinjo (tidak kawin).
    Tatea Bulan artinya “Tertayang Bulan” = “Tertatang Bulan”.

2.) RAJA ISUMBAON :
     Raja Isombaon artinya raja yang disembah. (Isombaon =                sembah). Semua keturunan Si Raja Batak dapat dibagi atas 2          golongan besar:
  1. Golongan Tatea Bulan = Golongan Bulan = Golongan (Pemberi) Perempuan. Disebut juga golongan Hula-hula = Marga Lontung.
  2. Golongan Isombaon = Golongan Matahari = Golongan Laki-laki.Disebut juga Golongan Boru = Marga Sumba.

Kedua golongan tersebut dilambangkan dalam bendera Batak (bendera Si Singamangaraja, para orangtua menyebut Sisimangaraja, artinya maha raja), dengan gambar matahari dan bulan. Jadi, gambar matahari dan bulan dalam bendera tersebut melambangkan seluruh keturunan Si Raja Batak.


PENJABARAN :


1 A.1 RAJA UTI


Raja Uti (atau sering disebut Si Raja Biak-biak, Raja Sigumeleng-geleng). Raja Uti terkenal sakti dan serba bisa. Satu kesempatan berada berbaur dengan laki-laki, pada kesempatan lain membaur dengan peremuan, orang tua atau anak-anak. Beliau memiliki ilmu yang cukup tinggi (kira-kira 175 cm), seperti orang barat. Karena itu, dalam memimpin Tanah Batak, secara kemanusiaan Beliau memandatkan atau bersepakat dengan ponakannya/Bere Sisimangaraja, namun dalam kekuatan spiritual tetap berpusat pada Raja Uti.


1 A.2 SARIBURAJA


Sariburaja adalah nama putra kedua dari Guru Tatea Bulan. Dia dan adik kandungnya perempuan yang bernama Si Boru Pareme dilahirkan marporhas (anak kembar berlainan jenis, satu peremuan satunya lagi laki-laki).


Mula-mula Sariburaja kawin dengan Nai Margiring Laut, yang melahirkan putra bernama Raja Iborboron (Borbor). Tetapi kemudian Saribu Raja mengawini adiknya, Si Boru Pareme, sehingga antara mereka terjadi perkawinan incest.


Setelah perbuatan melanggar adat itu diketahui oleh saudara-saudaranya, yaitu Limbong Mulana, Sagala Raja, dan Silau Raja, maka ketiga saudara tersebut sepakat untuk mengusir Sariburaja.


Akibatnya Sariburaja mengembara ke hutan Sabulan meninggalkan Si Boru Pareme yang sedang dalam keadaan hamil. Ketika Si Boru Pareme hendak bersalin, dia dibuang oleh saudara-saudaranya ke hutan belantara, tetapi di hutan tersebut Sariburaja kebetulan bertemu dengan dia.


Sariburaja datang bersama seekor harimau betina yang sebelumnya telah dipeliharanya menjadi “istrinya” di hutan itu. Harimau betina itulah yang kemudian merawat serta memberi makan Si Boru Pareme di dalam hutan. Si Boru Pareme melahirkan seorang putra yang diberi nama Si Raja Lontung.


Dari istrinya sang harimau, Sariburaja memperoleh seorang putra yang diberi nama Si Raja Babiat. Di kemudian hari Si Raja Babiat mempunyai banyak keturunan di daerah Mandailing. Mereka bermarga Bayoangin.


Karena selalu dikejar-kejar dan diintip oleh saudara-saudaranya, Sariburaja berkelana ke daerah Angkola dan seterusnya ke Barus.


SI RAJA LONTUNG


Putra pertama dari Tuan Sariburaja. Mempunyai 7 orang putra dan 2 orang putri, yaitu:


* Putra :

  1. Tuan Situmorang, keturunannya bermarga Situmorang.
  2. Sinaga Raja, keturunannya bermarga Sinaga.
  3. Pandiangan, keturunannya bermarga Pandiangan.
  4. Toga Nainggolan, keturunannya bermarga Nainggolan.
  5. Simatupang, keturunannya bermarga Simatupang.
  6. Aritonang, keturunannya bermarga Aritonang.
  7. Siregar, keturunannya bermarga Siregar.

* Putri :

  1. Si Boru Anakpandan, kawin dengan Toga Sihombing.
  2. Si Boru Panggabean, kawin dengan Toga Simamora.
Karena semua putra dan putri dari si Raja Lontung berjumlah 9 orang, maka mereka sering dijuluki dengan nama Lontung Si Sia Marina, Pasia Boruna Sihombing Simamora.

SITUMORANG :

Dari keturunan Situmorang, lahir marga-marga cabang ;
  • Lumban Pande
  • Lumban Nahor
  • Suhutnihuta
  • Siringoringo
  • Sitohang
  • Rumapea
  • Padang
  • Solin
SINAGA :
Dari Sinaga lahir marga-marga cabang :
  • Simanjorang
  • Simandalahi
  • Barutu
PANDIANGAN :
Lahir marga-marga cabang :
  • Samosir
  • Pakpahan
  • Gultom
  • Sidari
  • Sitinjak
  • Harianja
NAINGGOLAN :
Lahir marga-marga cabang :
  • Rumahombar
  • Parhusip
  • Lumban Tungkup,
  • Lumban Siantar
  • Hutabalian
  • Lumban Raja
  • Pusuk
  • Buaton
  • Nahulae
SIMATUPANG :
Lahir marga-marga cabang :
  • Togatorop (Sitogatorop)
  • Sianturi
  • Siburian
ARITONANG :
Lahir marga-marga cabang :
  • Ompu Sunggu
  • Rajagukguk
  • Simaremare
SIREGAR :
Lahir marga-marga cabang :
  • Silo
  • Dongaran
  • Silali
  • Siagian
  • Ritonga
  • Sormin
SI RAJA BORBOR

Putra kedua dari Tuan Sariburaja, dilahirkan oleh Nai Margiring Laut.

Semua keturunannya disebut Marga Borbor.

Cucu Raja Borbor yang bernama Datu Taladibabana (generasi keenam) mempunyai 6 orang putra, yang menjadi asal-usul marga-marga berikut :

  1. Datu Dalu (Sahangmaima).
  2. Sipahutar, keturunannya bermarga Sipahutar.
  3. Harahap, keturunannya bermarga Harahap.
  4. Tanjung, keturunannya bermarga Tanjung.
  5. Datu Pulungan, keturunannya bermarga Pulungan.
  6. Simargolang, keturunannya bermarga Imargolang.
Keturunan Datu Dalu melahirkan marga-marga berikut :
  1. Pasaribu, Batubara, Habeahan, Bondar, Gorat
  2. Tinendang, Tangkar
  3. Matondang
  4. Saruksuk
  5. Tarihoran
  6. Parapat
  7. Rangkuti
Keturunan Datu Pulungan melahirkan marga-marga :
  1. Lubis
  2. Hutasuhut
1 A.3 LIMBONGMULANA dan marga-marga keturunannya

Limbong Mulana adalah putra ketiga dari Guru Tatea Bulan. Keturunannya bermarga Limbong yang mempunyai dua orang putra, yaitu Palu Onggang, dan Langgat Limbong.


Putra dari Langgat Limbong ada tiga orang. Keturunan dari putranya yang kedua kemudian bermarga Sihole, dan keturunan dari putranya yang ketiga kemudian bermarga Habeahan.


Yang lainnya tetap memakai marga induk, yaitu Limbong.


1 A.4 SAGALA RAJA


Putra keempat dari Guru Tatea Bulan. Sampai sekarang keturunannya tetap memakai marga Sagala.


1 A.5 SILAU RAJA


Silau Raja adalah putra kelima dari Guru Tatea Bulan yang mempunyai empat orang putra, yaitu:

  1. Malau
  2. Manik
  3. Ambarita
  4. Gurning
Khusus sejarah atau tarombo Ambarita Raja atau Ambarita, memiliki dua putra:
  1. Ambarita Lumban Pea
  2. Ambarita Lumban Pining
Lumban Pea memiliki dua anak laki-laki
  1. Ompu Mangomborlan
  2. Ompu Bona Nihuta
Berhubung Ompu Mangomborlan tidak memiliki anak/keturunan laki-laki, maka Ambarita paling sulung hingga kini adalah turunan Ompu Bona Nihuta, yang memiliki anak laki-laki tunggal yakni Op Suhut Ni Huta. Op Suhut Nihuta juga memiliki anak laki-laki tunggal Op Tondolnihuta.

Keturunan Op Tondol Nihuta ada empat laki-laki:

  1. Op Martua Boni Raja (atau Op Mamontang Laut)
  2. Op Raja Marihot
  3. Op Marhajang
  4. Op Rajani Umbul
Selanjutnya di bawah ini hanya dapat meneruskan tarombo dari Op Mamontang Laut (karena keterbatasan data).

Op Mamontang Laut menyeberang dari Ambarita di Kabupaten Toba Samosir saat ini ke Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Hingga tahun 2008 ini, keturunan Op Mamontang laut sudah generasi kedelapan).


Op Mamontang Laut semula menikahi Boru Sinaga, dari Parapat. Setelah sekian tahun berumah tangga, mereka tidak dikaruniai keturunan, lalu kemudian menikah lagi pada boru Sitio dari Simanindo, Samosir.


Dari perkawinan kedua, lahir tiga anak laki-laki :

  1. Op Sohailoan menikahi Boru Sinaga bermukim di Sihaporas Aek Batu. Keturunan Op Sohailoan saat ini antara lain Op Josep (Pak Beluana di Palembang)
  2. Op Jaipul menikahi Boru Sinaga bermukin di Sihaporas Bolon. Keturunan antara lain J ambarita Bekasi.
  3. Op Sugara atau Op Ni Ujung Barita menikahi Boru Sirait bermukim di Motung, Kabupaten Toba Samosir. Keturunan Op Sugara antara lain penyanyi Iran Ambarita dan Godman Ambarita

2 A.1 TUAN SORIMANGARAJA


Tuan Sorimangaraja adalah putra pertama dari Raja Isombaon. Dari ketiga putra Raja Isombaon, dialah satu-satunya yang tinggal di Pusuk Buhit (di Tanah Batak). Istrinya ada 3 orang, yaitu :



  1. Si Boru Anting Malela (Nai Rasaon), putri dari Guru Tatea Bulan.
  2. Si Boru Biding Laut (nai ambaton), juga putri dari Guru Tatea Bulan.
  3. Si Boru Sanggul Haomasan (nai suanon).


  • Si Boru Anting Malela melahirkan putra yang bernama Tuan Sorba Djulu (Ompu Raja Nabolon)
  • Si Boru Biding Laut
  • Si Boru Sanggul Haomasan melahirkan putra yang bernama Tuan Sorbadibanua, gelar Nai Suanon.
A) Nai Ambaton (Tuan Sorba Djulu/Ompu Raja Nabolon)

Nama (gelar) putra sulung Tuan Sorimangaraja lahir dari istri pertamanya yang bernama Nai Ambaton. Nama sebenarnya adalah Ompu Raja Nabolon, tetapi sampai sekarang keturunannya bermarga Nai Ambaton menurut nama ibu leluhurnya.


Nai Ambaton mempunyai empat orang putra, yaitu:

  1. Simbolon Tua, keturunannya bermarga Simbolon.
  2. Tamba Tua, keturunannya bermarga Tamba.
  3. Saragi Tua, keturunannya bermarga Saragi.
  4. Munte Tua, keturunannya bermarga Munte (Munte, Nai Munte, atau Dalimunte).
Dari keempat marga pokok tersebut, lahir marga-marga cabang sebagai berikut (menurut buku “Tarombo Marga Ni Suku Batak” karangan W. Hutagalung):

SIMBOLON

Lahir marga-marga :
  • Tinambunan
  • Tumanggor
  • Maharaja
  • Turutan
  • Nahampun
  • Pinayungan, juga marga-marga Berampu dan Pasi.

TAMBA

Lahir marga-marga :
  • Siallagan
  • Tomok
  • Sidabutar
  • Sijabat
  • Gusar
  • Siadari
  • Sidabolak
  • Rumahorbo
  • Napitu

SARAGI

Lahir marga-marga :
  • Simalango
  • Saing
  • Simarmata
  • Nadeak, juga marga Sidabungke.

MUNTE

Lahir marga-marga :
  • Sitanggang
  • Manihuruk
  • Sidauruk
  • Turnip
  • Sitio
  • Sigalingging.
Keterangan lain mengatakan bahwa Nai Ambaton mempunyai dua orang putra, yaitu Simbolon Tua dan Sigalingging. Simbolon Tua mempunyai lima orang putra, yaitu Simbolon, Tamba, Saragi, Munte, dan Nahampun.

Walaupun keturunan Nai Ambaton sudah terdiri dari berpuluh-puluh marga dan sampai sekarang sudah lebih dari 20 sundut (generasi), mereka masih mempertahankan Ruhut Bongbong, yaitu peraturan yang melarang perkawinan antarsesama marga keturunan Nai Ambaton.


Catatan mengenai Ompu Bada, menurut buku “Tarombo Marga Ni Suku Batak” karangan W Hutagalung, Ompu Bada tersebut adalah keturunan Nai Ambaton pada sundut kesepuluh.


Menurut keterangan dari salah seorang keturunan Ompu Bada (mpu bada) bermarga gajah, asal-usul dan silsilah mereka adalah sebagai berikut :

  • Ompu Bada ialah asal-usul dari marga-marga Tendang, Bunurea, Manik, Beringin, Gajah, dan Barasa.
  • Keenam marga tersebut dinamai Sienemkodin (enem = enam, kodin = periuk) dan nama tanah asal keturunan Empu Bada, pun dinamai Sienemkodin.
  • Ompu Bada bukan keturunan Nai Ambaton, juga bukan keturunan si raja batak dari Pusuk Buhit.
  • Lama sebelum Si Raja Batak bermukim di Pusuk Buhit, Ompu Bada telah ada di tanah dairi. Keturunan Ompu bada merupakan ahli-ahli yang terampil (pawang) untuk mengambil serta mengumpulkan kapur barus yang diekspor ke luar negeri selama berabad-abad.
  • Keturunan Ompu Bada menganut sistem kekerabatan Dalihan Natolu seperti yang dianut oleh saudara- saudaranya dari Pusuk Buhit yang datang ke tanah dairi dan tapanuli bagian barat.

B) NAI RASAON (RAJA MANGARERAK)


Nama (gelar) putra kedua dari Tuan Sorimangaraja, lahir dari istri kedua tuan Sorimangaraja yang bernama Nai Rasaon. Nama sebenarnya ialah Raja Mangarerak, tetapi hingga sekarang semua keturunan Raja Mangarerak lebih sering dinamai orang Nai Rasaon.


Raja Mangarerak mempunyai dua orang putra, yaitu Raja Mardopang dan Raja Mangatur. Ada empat marga pokok dari keturunan Raja Mangarerak:



  • Raja Mardopang
Menurut nama ketiga putranya, lahir marga-marga :
  1. Sitorus :
    1. Pane
  2. Sirait
  3. Butar-butar.
  • Raja Mangatur
    Menurut nama putranya:
  1. Toga Manurung, lahir marga Manurung. Marga pane adalah marga cabang dari sitorus.

C) NAI SUANON (tuan sorbadibanua)


Nama (gelar) putra ketiga dari Tuan Sorimangaraja, lahir dari istri ketiga Tuan Sorimangaraja yang bernama Nai Suanon. Nama sebenarnya ialah Tuan Sorbadibanua, dan di kalangan keturunannya lebih sering dinamai Tuan Sorbadibanua.


Tuan Sorbadibanua, mempunyai dua orang istri dan memperoleh 8 orang putra.

Dari istri pertama (putri Sariburaja):
  1. Si Bagot Ni Pohan, keturunannya bermarga Pohan.
  2. Si Paet Tua.
  3. Si Lahi Sabungan, keturunannya bermarga Silalahi.
  4. Si Raja Oloan.
  5. Si Raja Huta Lima.
Dari istri kedua (Boru Sibasopaet, putri Mojopahit) :
  1. Si Raja Sumba.
  2. Si Raja Sobu.
  3. Toga Naipospos, keturunannya bermarga Naipospos.
Keluarga Tuan Sorbadibanua bermukim di Lobu Parserahan – Balige.

Pada suatu ketika, terjadi peristiwa yang unik dalam keluarga tersebut. Atas ramalan atau anjuran seorang datu, Tuan Sorbadibanua menyuruh kedelapan putranya bermain perang-perangan. Tanpa sengaja, mata Si Raja huta lima terkena oleh lembing Si Raja Sobu. Hal tersebut mengakibatkan emosi kedua istrinya beserta putra-putra mereka masing-masing, yang tak dapat lagi diatasi oleh Tuan Sorbadibanua. Akibatnya, istri keduanya bersama putra-putranya yang tiga orang pindah ke Lobu Gala-gala di kaki Gunung Dolok Tolong sebelah barat.


Keturunana Tuan Sorbadibanua berkembang dengan pesat, yang melahirkan lebih dari 100 marga hingga dewasa ini.

  • Keturunan Si Bagot ni pohan, melahirkan marga dan marga cabang berikut:
  1. Tampubolon, Barimbing, Silaen.
  2. Siahaan, Simanjuntak, Hutagaol, Nasution.
  3. Panjaitan, Siagian, Silitonga, Sianipar, Pardosi.
  4. Simangunsong, Marpaung, Napitupulu, Pardede.
  • Keturunan Si Paet Tua, melahirkan marga dan marga cabang berikut:
  1. Hutahaean, Hutajulu, Aruan.
  2. Sibarani, Sibuea, Sarumpaet.
  3. Pangaribuan, Hutapea.
  • Keturunan si Lahi Sabungan, melahirkan marga dan marga cabang berikut:
  1. Sihaloho.
  2. Situngkir, Sipangkar, Sipayung.
  3. Sirumasondi, Rumasingap, Depari.
  4. Sidabutar.
  5. Sidabariba, Solia.
  6. Sidebang, Boliala.
  7. Pintubatu, Sigiro.
  8. Tambun (Tambunan), Doloksaribu, Sinurat, Naiborhu, Nadapdap, Pagaraji, Sunge, Baruara, Lumban Pea, Lumban Gaol.
  • Keturunan Si Raja Oloan, melahirkan marga dan marga cabang berikut:
  1. Naibaho, Ujung, Bintang, Manik, Angkat, Hutadiri, Sinamo, Capa.
  2. Sihotang, Hasugian, Mataniari, Lingga.
  3. Bangkara.
  4. Sinambela, Dairi.
  5. Sihite, Sileang.
  6. Simanullang.
  • Keturunan Si Raja Huta Lima, melahirkan marga dan marga cabang berikut:
  1. Maha.
  2. Sambo.
  3. Pardosi, Sembiring Meliala.
  • Keturunan Si Raja Sumba, melahirkan marga dan marga cabang berikut:
  1. Simamora, Rambe, Purba, Manalu, Debataraja, Girsang, Tambak, Siboro.
  2. Sihombing, Silaban, Lumban Toruan, Nababan, Hutasoit, Sitindaon, Binjori.
  • Keturunan Si Raja Sobu, melahirkan marga dan marga cabang berikut:
  1. Sitompul.
  2. Hasibuan, Hutabarat, Panggabean, Hutagalung, Hutatoruan, Simorangkir, Hutapea, Lumban Tobing, Mismis.
  • Keturunan Toga Naipospos, melahirkan marga dan marga cabang berikut:
  1. Marbun, Lumban Batu, Banjarnahor, Lumban Gaol, Meha, Mungkur, Saraan.
  2. Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, Situmeang.
(Marbun marpadan dohot Sihotang, Banjar Nahor tu Manalu, Lumban Batu tu Purba, jala Lumban Gaol tu Debata Raja. Asing sian i, Toga Marbun dohot si Toga Sipaholon marpadan do tong) ima pomparan ni Naipospos, Marbun dohot Sipaholon. Termasuk do marga meha ima anak ni Ompu Toga sian Lumban Gaol Sianggasana.

DONGAN SAPADAN (TEMAN SEIKRAR, TEMAN SEJANJI)

Dalam masyarakat Batak, sering terjadi ikrar antara suatu marga dengan marga lainnya. Ikrar tersebut pada mulanya terjadi antara satu keluarga dengan keluarga lainnya atau antara sekelompok keluarga dengan sekelompok keluarga lainnya yang marganya berbeda. Mereka berikrar akan memegang teguh janji tersebut serta memesankan kepada keturunan masing-masing untuk tetap diingat, dipatuhi, dan dilaksanakan dengan setia. Walaupun berlainan marga, tetapi dalam setiap marga pada umumnya ditetapkan ikatan, agar kedua belah pihak yang berikrar itu saling menganggap sebagai dongan sabutuha (teman semarga).

Konsekuensinya adalah bahwa setiap pihak yang berikrar wajib menganggap putra dan putri dari teman ikrarnya sebagai putra dan putrinya sendiri. Kadang-kadang ikatan kekeluargaan karena ikrar atau padan lebih erat daripada ikatan kekeluargaan karena marga. Karena ada perumpamaan Batak mengatakan sebagai berikut:


“Togu urat ni bulu, toguan urat ni padang;

Togu nidok ni uhum, toguan nidok ni padan”
artinya:
“Teguh akar bambu, lebih teguh akar rumput (berakar tunggang);
Teguh ikatan hukum, lebih teguh ikatan janji”

Masing-masing ikrar tersebut mempunyai riwayat tersendiri. Marga-marga yang mengikat ikrar antara lain adalah:

  1. Marbun dengan Sihotang
  2. Panjaitan dengan Manullang
  3. Tampubolon dengan Sitompul.
  4. Sitorus dengan Hutajulu – Hutahaean – Aruan.
  5. Nahampun dengan Situmorang.


(Disadur dari buku “Kamus Budaya Batak Toba” karangan M.A. Marbun dan I.M.T. Hutapea, terbitan Balai Pustaka, Jakarta, 1987)

One held mode xiaomi redmi note 4

Utak-atik android xiaomi tidak sengaja ketemu menu "one held mode". Ya mode dimana layar hp bisa jadi lebih kecil tampilan menu ag...