Surat Ahok (Terpidana Penista Islam)

Mantan Gubernur yang gencar memperjuangkan kepentingan rakyat kecil, anti korupsi. Bergelut dengan dunia politik Indonesia, melalui pidatonya di kepulauan seribu yang menyinggung ayat dalam Alquran surat Almaidah. Gelombang protes datang dari seluruh daerah, ada yang pro tidak sedikit yang kontra.

Akhirnya sang Gubernur divonis 2 Tahun penjara, hal ini juga disambut dengan protes dengan cara damai dengan aksi "karangan bunga", "1.000 lilin perdamaian".

Dari dalam tahanan sang Gubernur mengirim pesan kepada para pendukungnya, berikut kutipan suratnya ;

Rumah Tahanan Depok,
Minggu 21 mei 2017

Kepada para relawan dan pendukung Ahok yang saya cintai, semua mereka yang telah menjalankan proses demokrasi di manapun berada.
Saya telah banyak berpikir tentang kejadian yang saya alami. Saya mau berterima kasih kepada saudara-saudara yang terus mendukung saya dalam doa. Kiriman bunga, makanan, kartu ucapan, surat, buku-buku bahkan berkumpul dengan menyalakan lilin.
Saya tahu tidak mudah bagi saudara menerima kenyataan seperti ini. Apalagi saya. Tetapi saya telah belajar mengampuni dan menerima semua ini. Jika untuk kebaikan kita dalam berbangsa dan bernegara.
Alangkah ruginya warga DKI dari sisi kemacetan dan kerugian ekonomi. Akibat adanya unjuk rasa yang mengganggu lalu lintas, tidaklah tepat saling unjuk rasa dan demo dalam proses yang saya alami saat ini. Saya khawatir banyak pihak akan menunggangi jika para relawan unjuk rasa, apalagi benturan dengan pihak lawan yang tidak suka dengan perjuangan kita.
Terima kasih telah melakukan unjuk rasa yang taat aturan dan menyalakan lilin perjuangan konstitusi ditegakkan di NKRI dengan Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.
Mari kita tunjukkan bahwa kita percaya, Tuhan tetap berdaulat dan memegang kendali sejarah setiap bangsa. Kita tunjukkan bahwa kita adalah orang yang beriman kepada Tuhan YME, pasti mengasihi sesama manusia, pasti menegakkan kebenaran dan keadilan bagi sesama manusia.
Gusti Ora Sare..
Put your hope in the Lord now and always. Mazmur 131 ayat 3.
Kalau dalam iman saya, saya katakan: The Lord will work out his plans for my life, Mazmur 138 ayat 8a

Ahok BTP.

Kebenaran dan Kenyataan

Halo semua nya... Selamat pagi, selamat hari Minggu. Kebetulan sambil baca-baca medsos, efek informasi yang luar biasa, membuat orang dengan tingkat IQ rendah sampai dengan level professor saling komentar, bahkan saling menghujat.

Share artikel menjadi sangat mudah, dan artikel palsu, imitasi dan asli pun bertebaran dimana-mana. Kembali ke judul posting ini "Kebenaran dan Kenyataan". Apakah Kebenaran yang jadi nyata? atau Kenyataan sekarang yang terjadi, itulah kebenarannya?

Efek teknologi mungkin itu sebagian yang dibilang orang, tapi jika direnungkan sebenarnya inilah masa dimana seolah-olah kebenaran dan kejahatan sulit dibedakan. Kalau tidak salah ada Kitab agama yang menulis bahwa tanda-tanda akhir jaman seperti akan ada perang saudara, perang antar negara dan benua, bencana alam dimana-mana penyakit muncul dimana-mana dan kondisi dimana seolah-olah kebenaran menjadi sulit dibedakan dengan kejahat (istilah tipu muslihat).

Coba renungkan dalam kondisi itu terjadi dimanakah solusinya, chaos happend?!. Kekacauan massal..., bagaimana jika terjadi di seluruh negara, dunia..?
Disinilah intinya kita kembali ke Dia sang Pencipta, Allah.
Iman, ya iman manusia dapat menjadi sumber kekacauan dengan pemahamannya yang berbeda-beda.

Saya jadi teringat suatu ajaran yang mengajak kita mengasihi, mengampuni lawan dan sadarlah sejak nabi Adam manusia telah jatuh ke dalam dosa.
Harusnya ada penyesalan (tobat), rasa malu kepada Pencipta, apalagi sesama manusia kita sama-sama berdosa.

Seperti kasus penghinaan atau penodaan agama, dengan tersangka Ahok seorang gubernur yang telah berusaha memperjuangkan kepentingan orang banyak, rakyat miskin. Tetapi semua kerja nyatanya jadi tidak ada apa-apanya karena bersinggungan dengan tuduhan penistaan agama.

Sementara apakah makna sebuah iman kita?, jika kita hanya sibuk mengagungkan Tuhan, berdoa khusuk, sementara kita lupa dengan sekitar kita, sehingga kita lupa bahwa Tuhan tidak hanya menciptakan satu manusia. Milyaran manusia tercipta di bumi ini. Beragam suku dan bangsa tetapi semua adalah sama. Sebagai sesama manusia, umat beragama seharusnya kembali ke ajaran Nya.
Saya yakin tidak ada agama pun didunia ini yang mengajarkan untuk berbuat jahat kepada orang lain.

Jadi mengapa hal ini bisa terjadi, apakah karena Politik, yang demi kepentingannya menggunakan segala cara dan mempermainkan iman umat manusia? Menebar isu, memancing amarah... Sungguh ironis...

Marilah sama-sama renungkan lagi, berdoa perdalam iman kita sesuai agama kepercayaan kita masing-masing agar kita tidak jatuh ke dalam hasutan iblis yang bisa menyerupai malaikat.
Mari kita rakyat Indonesia Raya bangun negri ini dalam kekayaan dan keanekaragaman, bukan perpecahan.



One held mode xiaomi redmi note 4

Utak-atik android xiaomi tidak sengaja ketemu menu "one held mode". Ya mode dimana layar hp bisa jadi lebih kecil tampilan menu ag...